Cerpen


Bayangan
Kutulis beribu impian dalam sebuah buku yang tak layak untuk dibaca, terlintas goresan-goresan tinta untuk mencapai impian.Berlahan-lahan membalut aksara biru dalam impian, kulantunkan nada dalam menemani kesendirian.Tersusun rapi beribu kata dalam tulisan.Inilah impian dan harapan hidupku.
Setiap hari, tidak pernah lepas dalam mencapai mimpi walau hanya sebuah tulisan tetapi dapat mengobati rasa keinginan dalam benak hati.Entah, kapada siapa aku harus marah….entah kepada siapa aku harus mengungkapkannya.Hanya tulisan ini yang dapat membantu melepaskan rasa keinginanku.
Andai aku, punya harta melimpah, ingin rasanya merasakan bangku sekolah tetapi sayang aku hanya seorang pengamen yang diberi kehormatan dengan sebuah recehan.Ingin rasanya aku teriak dalam belenggu kemalangan tetapi tak sanggup aku lantunkan karena menyakitkan untuk didengar. Oh…malangnya nasibku ini.
Setiap hari tak ada sesuatu yang aku harus lakukan, hanya lamunanlah yang selalu menjadi teman sehari-hariku.Dilamunanku, aku merasakan sesosok bayangan menghampiriku.Tapi aku tak melihat dengan jelas siapa dirinya, hanya bayangan hitam yang terlihat.
Dia pun menyapa aku dengan senyuman,
“assalamualaikum, akhi.”
Aku pun menjawabnya.”walaikumsalam”.
“Apa yang sedang kau pikikan??? “Tanya dirinya
Semua ini sudah ada yang mengatur, kita hanyalah sebagai artis yang menjadi lakonnya. Dia maha besar dan dapat membuat skenario yang sangat indah, kau tidak akan tahu apa yang Ia akan berikan kepadamu.
Aku pun diam dan tak bergerak, aku tak tahu siapa bayangan hitam itu, tapi dia yang selalu memberi nasihat dan semangat.
Ya beginilah hidup sebatang kara, tidak punya harta bahkan orang tua pun tak tahu. Aku hanya tahu Tuhan yang selalu setia menemaniku.Karena, walaupun banyak teman tetap saja mereka tidak pernah mengerti tentang aku, yang mereka tahu hanyalah aku yang aneh.
Rasanya ingin sekali pergi dari dunia yang menakutkan ini, melangkahkanpun rasanya sangat takut.Bahkan Perlu ada perhitungan, satu langkah pasti harus memiliki uangRp 2.000. Oh….anehnya dunia ini.
Mengingat tentang sosok bayangan, bayangan itu selalu aku tulis dalam catatan kehidupanku karena dialah yang paling setia mendengar ocehan anehku.
Ehm, serasa aneh diriku ini…..
Pantas tak ada satupun yang mendengar, coretan tinta hitam inilah yang sangat setia mendengar ocehan anehku.Rasanya aneh jika aku cerita dengan teman-temanku karena hanya aku yang dapat merasakannya.

*****
Ketika aku asyik menulis sebuah ocehan anehku di sebuah catatan kumuh.Sesosok wanita menghampiriku. Wanita itu biasa memanggilku dengan nama Ray. Oya… dari beberapa kalimat tadi tak pernah ada kata tentang namaku. Inilah aku Rasman, namaku aneh tapi bagus Ras itu artinya suku  dan Man adalah laki-laki. Tapi teman-temanku memanggilku Ray.
“Hai Ray???” Ucap wanita itu dengan penuh senyuman.
“Duh, lagi asyik ni curhat sama yayangnya???” ucapnya dengan tertawa rasa rindu kepadanya.
“Iya, dong…..yang paling setia menemaniku kan hanya catatan ini sama Allah.” Ucapku
“Iya, benar…. Sahabat sejati belum tentu mengerti kita tapi yang paling setia mengerti hanya Allahlah….” Kata wanita berkerudung itu
“ Ya udah, lanjutin ceritanya. Setelah itu kita ngamen, biasa mencari sesuap recehan.”Ucap wanita itu.
“Bukan syam, tapi mencari sesuap nasi.Hehehhehe” kataku sambil tertawa.
“Ntar, ja deh ngelanjutinnya, ada kamu jadi ga asyik….hehe.” ucapku dengan nada sinis.
“Dasar….emangnya aku pengganggu???”
Tak ada satu kata pun yang dilontarkan oleh Ray. Ray pun merapikan kertas-kertas itu.
“Ray, cepat dong!!!!” Ucap syam
Aku pun keluar dari gubuk kumuh itu dengan rasa terpaksa, aku langkahkan kakiku setapak demi setapak walaupun berat untukku berjalan.

****
Langkah kaki pun berhenti di persimpangan jalan lampu merah, lampu yang begitu sangat berarti bagiku untuk mencari sesuap nasi.Walaupun terik matahari membakar kulit, tiupan angin menebarkan debu-debu kepadaku, suara klakson menjeritkan gendang telinga, dan berlomba-lomba mencari sebuah recehan.
Tak pernah menyesal dengan sebuah keadaan, aku pun melanjutkan aktivitas seperti biasa mengamen untuk mencari sesuap nasi.
Setelah selesai mengamen, Syam pun melihat Ray tak pernah ada satu kata pun yang terucap olehnya.Ia hanya menikmati suasana ngamennya seorang diri. “Ntah….apa yang terjadi olehnya????”Ucap wanita berkerudung itu sambil memandang wajah Ray.
“Ray, kenapa kau dari tadi diam??” Ada masalah ??“ Ucap wanita itu
Tidak ada satu katapun yang terucap olehnya, ia lari tanpa sebab apapun. Lari begitu kencang bagaikan seekor tikus yang diburu oleh kucing.
Dalam hati Ray…
Mengapa aku harus dihantui dengan bayangan itu, aku seperti hidup dengan seseorang tapi aku tak tahu siapa orang itu???
Haruskah aku takut dengan bayangan yang misterius itu, tapi bayangan itu tidak nyata.Itu hanya ada dalam pikiranku tapi terkadang bayangan itu nyata.
Sambil menggaruk-garuk rambutnya yang kusut dan memegang sebuah pulpen  hitam.
“Astagfirulloh’aladzim, kenapa aku tadi lari???”Dalam hatinya.
Aduh, sikap anehku kumat lagi. Kasihan Syam, dia kan tadi ngajak cari sesuap nasi. Ah bodohnya aku ini. Siapa yang harus kusalahkan diriku atau akal sehatku???dalam hatinya.
Ah, sudahlah…semua sudah terlanjur.

*****
Aku pun melanjutkan cerita aneh yang telah aku lakukan hari ini.
Dalam catatannya tertulis…..
Alhamdulilah, hari ini aku bisa merasakan dunia yang indah dan penuh anugerah.Rasanya aku lelah merasakan dunia yang begitu aneh ini, tetapi aku dapat mengambil hikmah dari semua yang telah kulakukan.Hari ini banyak hal aneh yang aku lakukan membuat orang menilai aku aneh.
Tersusun beberapa kata-kata dalam sebuah kalimat, terlelap dalam keindahan sebuah kata-kata. Melantur dan melantur……
Ketika tetesan air hujan membahasi gubuk pun, tak pernah aku merasakan tetesan halus menyapa diriku.Fokus dan fokuslah pada satu hal yang aku kerjakan, tidak pernah ada sekedip mata pun memandang keindahan malam yang menemani kegelapan.
Di dalam kegelapan itu pun terkejut dan terkejut, kefokusan itulah yang membuat aku  menjadi lemah dan lemah. Terulang kembali bayangan hitam itu menyapa dengan halus kepada diriku.
Kali ini, bayangan itu mengajari tentang sebuah keikhlasan dan kedamaian.Keikhlasan yang harus ada di setiap hati semua orang termasuk aku katanya.Ikhlas itu merupakan suatu hal yang tidak ternilai harganya. Orang yang ikhlas akan bahagia hidupnya walaupun berjuta-juta masalah yang dihadapinya. Keikhlasan pasti memiliki sifat damai, saat ada sebuah permusuhan pasti ia ingin sekali damai.
Bayangan itu, membuat ia terlelap dalam tidurnya dan terlelap dalam keindahan malam menyapa dirinya.

****
Suara adzan pun terdengar menyentuh kolbu, menyambut kehangatan pagi, dan memberi semangat untuk merasakan keindahan dunia.
Kurenggahkan tubuhku dari sebuah alas Koran yang telah rusak akibat tubuhku yang tak diam saat tidur.Lalu kubasuh wajahku dengan tetesan wudhu, terlarut dalam setiap sujud untuk menyembah kepadaNya.Berlinangan air mata tertetes di pipiku, rasa rindu ingin bertemu denganMu.
Selesai shalat, aku pun membuka pintu gubuk yang telah reyot.Angin menyapa begitu halus menyambut kehadiranku.Walaupun bau tumpukkan sampah ikut menyapa dalam kehalusan bersahabat.Saat aku melamunkan kebahagaiaan dengan berjuta-juta uang, bayangan itu kembali menyapaku.Menyapaku bukan dengan sebuah kata tetapi dengan keindahan pagi yang begitu menajubkan.
Berkali-kali bayangan menyapaku, aku pun merasa takut dengan bayangan yang selalu menghantui hidup ini. Ntah… apa yang salah pada diriku, aku hanya ingin bahagia tanpa adanya bayangan, tanpa adanya lintasan sapaan kata-kata aneh. Namun aku tak tahu menghilangkan bayangan itu.Bayangan itu selalu ada di setiap aku selalu menyalahi keindahan dunia.
Setelah beribu-ribu kata kuucapkan dalam hati sendiri, aku langkahkan kakiku untuk mencari selembar kertas, walaupun hanya seribu tetapi berharga bagiku.Keringat dan lelah pun menyelimuti tubuhku yang kurus ini.
Saat sesak nafasku dan bayangan selalu datang saat aku menyalahi kehidupan yang tak adil ini.
Pikiran yang aneh pun menghantuiku, bergeraklah mencapaii sebuah harapan yang kau inginkan bukan hanya meminta dengan sebuah nyanyian. Bergeraklah, semua mimpimu akan terwujud jika dirimu yakin.

*****
Ucapan aneh itu selalu saja terbayang dalam pikiran, membuatku melamuni arti dari kata-kata itu.Rasanya hanya melamuni tidak menghasilkan solusi yang baik.Mungkin, dengan menulis semua kata-kata itu dapat meringankan pikiranku.
Ya, beginilah nasib anak sebatang kara tak punya ayah dan ibu tidak bisa mengungkapkan rasa kegudahan.
Sebelum dilanjutkan kalimat penyesalan yang terlontar dalam mulutnya. Ray pun tersadar dengan mengucapkan astagfirullohaladzim, ia pun menyalahkan dirinya dengan berucap dalam hati.
hem… betapa bodohnya aku ini.
Allah saja memberikan kesempatan aku untuk merasakan indahnya dunia, kenapa aku tidak bersyukur hanya keluhan saja yang selalu terucap.
Ray pun langsung bergegas mengambil buku lusuhnya di bawah tumpukan kardus.
Ketika Ray asyik merangkai kalimat-kalimat yang membayangi pikirannya.Terdengar suara jeritan seorang perempuan. Ray pun segera keluar dan mencari letak jeritan perempuan tersebut. Ternyata jeritan itu berasal dari tumpukan sampah. Ray pun mendekati tumpukan sampah dengan berlahan-lahan. Ia takut jika itu adalah bom, ternyata saat suara itu dekat sekali terdengarnya. Suara itu hanyalah sebuah handphone.
Senyuman manisnya semakin terpancar, ia senang bisa menemukan sebuah telepon genggam. Namun, saat ia akan mengambil handpone tersebut, bayangan hitam itu kembali menghantuinya. Bayangan itu mengatakan jangan Ray, jangan,,,,
semakin Ray ingin mengambil barang itu, semakin kencang suara bayangan itu membisikan. Ray pun bingung dengan kondisi seperti ini.
Dalam hati, ia bergelut dengan dirinya sendiri…
“apakah aku harus mengambilnya atau membiarkannya?”
“apa yang harus kuperbuat?”
“haruskah aku mengikuti bayangan itu?”
saat aku terdiam, baru kusadari bahwa mengambil sesuatu yang bukan milik kita itu adalah dosa besar. “oya, mungkin saja di Hp itu ada kontak nomornya”. Ujarnya dalam hati.
Ray pun semakin bingung. Bingungnya kali ini bukan karena bayangan itu tetapi kekatroannya.
“Aduh, aku tidak bisa buka telepon ini?Bagaimana ya caranya?”Ujarnya sambil garuk-garuk rambut hitamnya.
Gaya dia yang khas saat memikirkan sesuatu, membuat syam heran melihatnya.Syam pun mendekati Ray.
“Ray, lagi ngapain?”Ucapnya dengan heran
“la…..gi nga..pa..in ya?” Jawabnya kaget dengan terbata-bata
“Kenapa kau, lihat aku kaya seperti itu?cantik ya aku?” Ucap syam
“huh… GEER banget sie loe?” Jawabnya dengan sinis
Sebelum rasa ingin tahu Syam sampai puncaknya, Ray pun memberitahu yang sebenarnya.
“Syam, kamu pengen tahu? “ Kata Ray
“Iya..iya!!!” Jawab Syam dengan penasaran
“Ya, kukasih tahu.Aku kasih tahu ini bukan karena ingin minta bantuanmu tetapi karena aku butuh bantuanmu.“Ucap Ray dengan tawa
“Huh..sama saja. Kau pasti menyuruh sesuatu kepadaku.Enggak mau ah!”Syam pun
menjawabnnya dengan bantahan.
“Benar, enggak kok.aku benar-benar butuh bantuanmu.” Ucap Ray dengan nada memelas
Ray pun menceritakan kejadian itu, Ray percaya Syam dapat membantunya karena Syam memiliki sebuah handphone walaupun handphon itu tidak ada layar sentuh dan kameranya. Katanya Hp hanyalah suatu benda untuk bersilahturahmi bukan untuk bergaya. Hem..heran kenapa bisa buat bersilahturahmi ya? ucapnya dalam hati.
Sudahlah, nama juga anak sebatang kara..hehe. Dia pun senyum-senyum sendiri sebelum bertele-tele menceritakannya
“Ray, kenapa kau senyum-senyum sendiri?”Ucap Syam dengan penuh penasaran.
“Hem… gak papa…?”Jawab Ray dengan senyum-senyum.
“Ayolah, katanya mau cerita?” Ucap syam
“Iya, aku ceritain..sabar dong sabar…”
Gini ceritanya, aku mendengar suara jeritan perempuan terus kucari ternyata suara itu berasal dari tumpukan sampah. Lalu, aku cari tuh ternyata itu hanya sebuah Hp. Aku bingung harus berbuat apa dengan hp ini?
Oh… gitu… ya udah dikembalikan saja..”Jawab Syam singkat, jelas, dan padat.
“Itukan bukan milik kamu, jadi sebaiknya dikembaliin. Jangan pernah mengambil hak orang lain.Sini, aku cari di kontak hpnya.” Kata Syam
Syam pun mencari nomor di kontak Hp itu lalu menelopon salah satu orang yang ada di kontak itu.Ternyata handphone itu milik salah seorang perempuan yang sedang putus asa dengan kehidupannya. Ray pun berinisiatif mengembalikan hp itu kepada perempuan itu.

****
Dua hari sudah dengan kebingungan harus mengembalikan kepada siapa.Bayangan hitam yang terus mengikuti sampai akhir cerita hp itu. Ray pun bersikap tegas untuk mengembalikan hp itu, setalah ia pulang mengamen.
Sesampai di rumah perempuan itu, Ray pun meneteskan air mata saat melihat keadaan rumah perempuan itu. Ray pun merasa heran dengan wanita itu. Dia adalah wanita cantik dan anggun.Namun, kenapa dia bosan dengan kehidupannya.
Bayangan hitam itu terus saja mengikuti jejak pikirannya, di setiap pertanyaan yang ia katakana selalu saja bayangan itu ikut dalam perbincangan itu.
Bayangan itu mengatakan bahwa sekaya apapun harta yang dimiliki, tetapi tidak memiliki hati yang kaya. Hidup pasti akan sengsara.
Ray pun bergelut dengan batinnya…
“Ya, benar kata bayangan itu walau kita hidup miskin tetapi memiliki hati yang kaya, hidup pasti akan bahagia.Karena yakin adanya Tuhan yang selalu memberi rezeki kepada hamba-Nya.”
Ray pun mendekati  wanita itu yang berada di halaman rumah. Ray menanyakan tentang Hp itu. Wanita itu pun menjawab dengan suara lembut dan penuh kasih sayang.
“Maf, Anda mencari siapa?”Ucap wanita cantik itu.
“Saya, mencari mbak Raisa.Apakah benar ini rumahnya?“Ucap Ray penuh keluguan.
Benar,..
“Apakah ini hp mbak…? Tanya Syam
“Ya itu hp saya.saya sudah membuang hp itu karena saya ingin melupakan seseorang.
Sudah kau bawa pulang saja.”
“Maf, saya hanya mau mengembalikan saja.Jika memang ingin dibuang, lebih baik mbak baca dulu pesan di hp ini.Mungkin, bisa membuat hati mbak bahagia.”
Wanita itu pun membaca isi pesan itu dengan penuh kehati-hatian.Beberapa kalimat yang dibacanya, air matanya tak tertahankan untuk menetes.isi pesan itu ternyata orang yang selama ini dia benci akan melamarnya.
Perasan menyesal terlihat di wajah wanita itu, ia menyesal mendengar bisikan bayangan hitam yang selama ini selalu mengikutinya. Bayangan itu hanya membuatnya tertekan dalam kehidupan.Wanita itu pun menceritakan kepada Ray tentang bayangan hitam.
Beberapa jam Ray dan wanita cantik itu bercerita, mereka tidak menyadari  waktu telah larut malam. Ray pun pamitan untuk pulang. Ucapan terima kasih selalu saja terlontarkan dari mulut perempuan itu. Mungkin, ia bahagia membaca pesan itu.
Rasa lelah yang menyelimutinya seakan-akan hilang dengan sekejap.Walaupun hari ini penuh dengan kelelahan tetapi tak terlihat di raut wajahnya rasa lelah.
Aku hari ini senang sekali, ternyata membuat orang menjadi bahagia itu menghasilkan energi positif kepada kita.Satu hal yang tak pernah aku lupakan, ternyata bukan hanya aku yang selalu dihantui dengan bayangan namun waniata itu juga selalu diikuti dengan bayangan hitam.
“Apa ya, arti dari itu semua?” Ucap Ray dalam hati.
Merenungi kejadian tadi sore membuat Ray terlelap dalam tidunya, ia tak merasa tetesan hujan itu membasahi badannya. Mungkin karena kelelahan beraktivitas hari ini membuatnya tidak sadar air hujan menetesinya.

*****
Suara ayam pun menjadi teman setiannya membangunkan pagi.Pagi yang penuh dengan kebahagian.Harumnya sampah pun tidak ingin kalah membangunkannya.Mungkin harum sampah inilah yang menggantikan harumnya semerbak mawar bertaburan di pagi hari.
Ray pun, membangkitkan diri untuk kembali beraktivitas seperti biasanya. Namun, pagi ini Ray tidak hanya mengamen tetapi akan berjualan koran atau minuman. Ray menyadari bahwa berjualan koran atau minuman akan lebih bermanfaat dibandingkan hanya mengamen.
Mengamen hanya membuat orang tersenyum dan kasihan kepada dirinya, sedangakan jualan koran dapat memberikan informasi yang berharga untuk mereka. Nah, kalau jualan minuman, dapat membantu setiap orang yang mengalami kehausan.
“Aku, merasa bahagia dapat membantu setiap orang. Walaupun banyak orang yang tidak peduli denganku, tetapi menjadikan diri ini semangat untuk lebih peduli kepada orang lain.” Dalam hati Ray
Biarlahmereka memandang sebelah mata diriku ini, jika itu masih pekerjaan halal buat apa aku malu.
Hem… jadi ingat tentang bayangan hitam itu.
“Rasanya aku bodoh, ingin mengetahui tentang bayangan itu.Jika dikaji lebih dalam (eits bahasanya tinggi benar ya) pasti itu hanya sebuah ilusi.Ya, mungkin ilusi tetapi pasti ada di setiap orang.“ Ucap Ray
“Menerima cobaan dari Allah dengan ikhlas akan menghasilkan sesuatu yang berharga bahkan tak ternilai harganya walaupun hanya sebuah pelajaran hidup.”Ucap Ray dengan bayangan hitam (dirinya sendiri).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Puisi

INIKAH SEBUAH MIMPI?